1. a. Pengertian Evaluasi
Cesley dan Kumar menyatakan, “evaluation is a periodic assessment of the relevance, performace, efficiency and impact of the project in context of it’s stated objectives”. (evaluasi sebagai adalah suatu penilaian berkala terhadap relevansi, kinerja, efisiensi dan dampak dari suatu proyek dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan).[1]
Bersamaan dengan hal tersebut Evaluasi juga didefinisikan sebagai, the systematic assessment of the worth or merit of some object. (evaluasi adalah pendekatan sistematis dalam mengukur kesalahan dan manfaat/ kebaikan dari suatu objek).[2]
Pengertian tersebut juga dijeskan dengan penguatan bahwa,[3]
“Evaluation is the collection of analysis and interpretation of information about any aspect of a program of education or training as part of a recognised process of judging its effectiveness, its efficiency and any other outcomes it may have”.
(Evaluasi adalah kumpulan analisa dan interpretasi dari sebuah informasi mengenai aspek dalam pendidikan dan pelatihan sebagai bagian dari proses yang diakui dalam menentukan keefektifan yang meliputi efisiensi dan manfaat yang didapat dari sebuah program.)
Sedangkan Sumengen mendefinisikan evaluasi sebagai, “proses penilaian pencapaian tujuan dan pengungkapan masalah kinerja proyek untuk memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas kinerja proyek tersebut”.[4]
1. b. Jenis-jenis Evaluasi
Mario Carlos Robirosa membagi jenis evaluasi dalam tiga tipe besar, yakni;[5]
1. Evaluasi Proses, evaluasi yang menfokuskan dalam identifikasi dan evaluasi masalah, yang dapat dijadikan rujukan dalam pembuatan kebijakan.
2. Evaluasi Biaya, evaluasi yang menfokuskan pada pembiayaan sebagai rujukan dalam mempersiapkan program yang dilakukan selankutnya.
3. Evaluasi Aktivitas, evaluasi yang menitikberatkan pada proses monitoring sebuah implementasi.
William M. K. Trochim membagi evaluasi menjadi dua jenis evaluasi, yaitu;[6]
1. Evaluasi Formatif, dalam evaluasi ini termasuk didalamnya; need assessment (penerima program, program tepat sasaran, dan bagaimana program tersebut dapat mengena kepada penerima), evaluability assessment (bagaimana program dapat diimplementasikan), structured conceptualization (penentuan program, target populasi dan manfaat yang didapat dari program), implementation evaluation (proses monitor implementasi program),dan process evaluation (pemantauan dalam pemerataan program tercakup didalamnya prosedur dalam melakukan hal tersebut).
2. Evaluasi Summative, dalam evaluasi ini tercakup didalamnya; outcome evaluations (pemantauan efek yang diberikan dari program), impact evaluation (efek program dalam artian luas), cost effectiveness and cost-benefit analysis (efisiensi biaya dengan manfaat program yang dicapai), secondary analysis (analisa untuk mempergunakan metode yang baru), dan meta-analysis (pengabungan seluruh lini evaluasi sehingga daidapatkan kesimpulan dalam proses evaluasi).
1. c. Tujuan Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan pengelolaan program, yang dirancang untuk:[7]
- Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan relevansi program terhadap kondisi masyarakat setelah berlangsungnya program tersebut dalam suatu jangka waktu tertentu,
- Bagi masyarakat, menggunakan hasil-hasil yang dicapai untuk merencanakan pengembangan kegiatan baru yang lebih bertumpu pada kemampuan (potensi dan sumberdaya) lokal,
- Bagi lembaga, menganalisis hasil-hasil yang dicapai untuk digunakan dalam perencanaan, penyusunan kebijakan dan strategi program lembaga ke depan;
- Mengkaji dampak program terhadap kehidupan masyarakat program; dampak artinya adalah perubahan yang terjadi di masyarakat,
- Forum pengambilan keputusan masyarakat mengenai tujuan dan kegiatan baru yang ingin dikembangkan,
- Merupakan pembelajaran (refleksi – aksi – refleksi) baik untuk masyarakat dampingan maupun staf lembaga pendamping.
1. d. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi atau juga dikenal dengan istilah MONEV. Dengan bersandar pada MONEV inilah terbangun suatu ide-ide lain untuk melunasi atau menambahkan kekurangan setelah program terimplementasikan.
Dengan Monitoring (pemantauan pelaksanaan program) dan Evaluasi ( koreksi program) setidaknya dapat pula diketahui sejauh mana efektivitas dan efisiensi program sosial yang diberikan.
Monitoring, adalah pemantauan secara berkala dan terus menerus akan proses perencanaan dan pelaksanaan program. [8] Adanya monitoring didapat ukuran kuantitas yang berkaitan dengan bagaimana pencapaian keselarasan antara sumber-sumber yang digunakan dengan waktu yang ditetapkan.
Monitoring juga akan menjadikan suatu mekanisme pengkoreksian deviasi-deviasi (penyimpangan) yang mungkin timbul dalam suatu kegiatan atau program dengan membandingkan antara apa yang diharpkan dengan apa yang dilakukan.
Evaluasi, adalah pengidentifikasian keberhasilan dan kegagalan suatu rencana kegiatan atau program. Dalam hal ini dikenal dua tipe secara umum, yaitu; on-going evaluation (evaluasi terus-menerus, dalam artian evaluasi pada jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan. Ex-post evaluation (evaluasi tahap akhir).
Mengutip perkataan Owen dan Rogers, ada lima objek atau sasaran yang dapat dijadikan bahan kerja Monitoring dan Evaluasi, yakni; program, kebijakan, organisasi, individu atau masyarakat, hasil (out-put dari suatu proses kegiatan tertentu).
Pada program sosial, monitoring dan evaluasi pada hakikatnya menekankan pada prinsip untuk meningkatkan kualitas pembuatan keputusan. Dengan hal ini dapat diartikan bahwa MONEV dijadikan sebagai bahan penilaian. Penilaian ini dibuat dengan cara membandingkan berbagai bukti (evidence) yang berkaitan dengan apakah prograram telah sesuai dengan kriteria (criteria) yang ditetapkan dan bagaimana seharusnya program tersebut harus dibuat dan di-implementasikan. Secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut :
ICSR3 : Prinsip-prinsip Monitoring dan Evaluasi
[1] Ferdi S. Ngago, Evaluasi Program, Makalah disampaikan pada seminar Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah-Jakarta, 27 November 2004.
[2] http://www.researchmethod.com/home/foundation/research/introduction to evaluation.htm, akses tanggal 28 Maret 2008.
[3] Philip Crompton, Evaluation: a Practical Guide, akses pada http:www.PAREonline.net, diakses pada tanggal 28 Maret 2008.
[4] Dr. Sumengen Sutomo, dkk, Modul Pelatihan dan Pedoman Praktis; Perencanaan Partisipatif (Jakarta: CV. Cipruy, 2002). hal. 164
[5] Mario Carlos Robirosa, Evaluation Research Methods and Techniques in Social Action Projects: Their use in Latin America and The Caribbean, (Buenos Aires: United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, 1982). h. 1, Presented on Regional Symposium on evaluation techniques in social action projects in Latin America, Venezuela, 1982)
[6] http://www.researchmethod.com/home/foundation/research/introduction to evaluation.htm, diakses tanggal 6 April 2008. Trochim juga menyebutkan bahwa; “there are many different types of evaluation depending on the object being evaluated and the purpose of the evaluation.”
[7] Konsorsium Pengembangan Masyarakat Nusa Tenggara (KPMNT), Partisipasi, Pemberdayaan dan Demokratisasi Komunitas, (Bandung: Studio Driya Media, 2003). h. 149
[8] Edi Suharto, Ph.D, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Refika Aditama, Bandung; 2005. h. 118
No comments:
Post a Comment